Minggu, 06 April 2014
Tim Pemantau ICW Diintimidasi Timses Caleg
Tim Pemantau ICW Diintimidasi Timses Caleg
Minggu, 6 April 2014 - 18:49 wib
JAKARTA - Kedewasaan berdemokrasi di negeri ini masih jauh dari kata ideal. Faktanya, tim pemantau jaringan Indonesia Curruption Watch (ICW) diintimidasi oleh tim sukses para calon anggota legislatif dibeberapa wilayah. Teror bermunculan terkait temuan kampanye yang menggunakan politik uang serta penyalahgunaan fasilitas dan jabatan negara di 15 daerah.
"Ada intimidasi oleh Timses terhadap para pemantau yang dibentuk bersama 15 jaringan. Tim pemantau diancam akan dilaporkan balik," ujar Peneliti Hukum pada Divisi Hukum dan Monitoring Peradilan ICW, Donald Fariz di kantor ICW, Kalibata, Jakarta Selatan, Minggu (6/4/2014).
Intimidasi ini, lanjut Donald, diakui atau tidak membuat kinerja tim pemantau jaringan ICW belum bisa maksimal. Dia juga mengeluhkan kinerja penyelenggara pemilu atas temuan dugaan pelanggaran di lapangan.
"Hasil temuan yang berhasil direkam, kita menemukan kendala Panwaslu dan Bawaslu masih menjadi titik lemah penyelenggara pemilu. Laporan sangat lemah ditindaklanjuti. Contoh di Riau salah satu kandidat memberikan semen. Modus politik uang. Laporan belum ditindaklanjuti oleh Panwaslu, semennya sudah hilang," tuturnya.
Sebelumnya, Indonesia Curruption Watch (ICW) melaporkan temuan awal pemantauan politik uang serta penyalahgunaan fasilitas dan jabatan negara dalam pemilu 2014.
Pemantauan dilakukan oleh mitra ICW di 15 daerah, seperti DKI Jakarta, Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Bengkulu, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.
Hasil pemantauan menemukan beberapa kasus politik uang, dan penyalahgunaan fasilitas dan jabatan negara yang digunakan oleh kandidat partai politik dan tim sukses. Wilayah operasinya terutama diwilayah-wilayah terpencil.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar